Manajemen Kepemimpinan

Gambar
Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam Fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik.  Manajemen dalam pendidikan menurut Djam’an Satori dalam Sudarmiani (2009: 2) diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang/sekelompok orang untuk bertindak. Sama halnya dengan manajemen, k

MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP EKOSISTEM


pada bagian ini saya akan share ke kalian contoh makalh untuk pelajaran lingkungan hidup dengan materi ekosistem yah... semoga bermanfaat yah buat teman-teman sekalian.

 
A.      LINGKUNGAN HIDUP EKOSISTEM

Istilah ekosistem berasal dari kata oikos yang berarti ruah sendiri dan sistema yang berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling mempengaruhi. Jadi, ekosistem dapat diartikan sebagai system yang dibentuk disuatu daerah dan terjadi hubungan timbale balik antara kompenen hidup(abiotik)dan komponen tak hidup(abiotik).
Dari hasil proses fotosintesis tumbuhan menghasilkan gas oksigen dan zat makanan. Hasil fotosintesis itu digunakan oleh manusia dan hewan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia memerlukan air dan tanah untuk kehidupannya. Setelah mati, makhluk hidup diuraikanoleh perombak/pengurai. Dengan demikian, antara makhluk hidup (komponen biotic)dan makhluk tak hidup (komponen abiotik)saling berinteraksi sehingga terbentuk hubungan timbal balik yang disebut ekosistem. Contoh ekosistem disekitar kita adalah kebun, halaman rumah, sungai, sawah, dan lain-lain.
                Ekosistem merupakan suatu system yang dinamis, hal itu ditandai dengan adanya aliran energy, daur materi, dan produktivitas. Interaksi dapat terjadi antara komponen biotic dengan abiotik dan diantara komponen biotic dalam bentuk aliran energy dan siklus materi. Bentuk aliran energy bersifat satu arah. Dari sinar matahari yang dimanfaatkan tumbuhan hijau kemudian melalui serangkaian peristiwa makanan dan dimakan membentuk suatu rantai makanan, rantai-rantai makanan itu saling berhubungan satu dengan yang lain  membentuk jarring-jaring makan. Sedangkan pada bentuk daur materi yang melibatkan unsure senyawa kimia seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan air yang mengalami perpindahan lewat organism(biotic)dan beredar kembali ke lingkungan fisik(abiotik)disebut daur biogeokimia
.
B.      SATUAN-SATUAN DALAM EKOSISTEM

Berdasarkan cara memperoleh makanan, maka komponen biotic dapat dikelompokkan menjadi organism autotrof dan heterotrof.
1.       Organisme autotrof
Organisme ini memperoleh makanan dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organic menggunakan energy yang berasal dari sinar matahari.
Berdasarkan sumber energy, organism autotrof dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.       Organisme fotoautotrof, menggunakan sumber energy dari sinar matahari contohnya, alga, tumbuhan berklorofil seperti tanaman jeruk, padi, mangga, kelapa, dan sebagainya.
b.       Organisme  kemoautotrof, menggunakan sumber energy yang berasal dari energy hasil reaksi kimia. Contohnya, bakteri besi dan bakteri nitrit.
2.       Organisme heterotrof
Organisme ini memperoleh makanan yang telah dibentuk oleh makhluk hidup lain. Contohnya, kupu-kupu menghisap madu bunga, tikus makan padi, elang makan tikus, dan lain-lain.

C.       INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

1. Interaksi antara komponen biotic dan abiotik
2. Interaksi antar komponen biotic
Interaksi antar komponen biotic dapat terjadi antara insividu dalam populasi maupun individu dalam komunitas.
a.       Interaksi antar individu dalam populasi
b.       Interaksi antar individu dalam komunitas
1.       Produsen
Didalam ekosistem ada makhluk hidup yang dapat membuat kebutuhannya sendiri yang disebut produsen primer. Jenis makhluk hidup autotrof ada dua macam, yaitu makhluk hidup mensintesis makanannya dari molekul anorganik dengan bantuan energy sinar matahari yang disebut  fototrofik. Ada juga makhluk hidup yang mensintesis makanannya dari molekul anorganik dengan energy kimia yang disebut kemotrofik.
2.       Konsumen
Konsumen dalam ekosistem adalah semua makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri yang disebut heterotrof, sehingga makhluk hidup tersebut hanya dapat menelan atau mencerna sebagian, bahkan keseluruhan makhluk hidup lain sebgai bahan makanan organic.
Ada beberapa tingkatan untuk makhluk hidupheterotrof,yaitu :
-          Konsumen tingkat pertama
Organisme ini akan memakan organisme produsen(tumbuh-tumbuhan)sebagai makanannya yang disebut herbivora.
-          Konsumen tingkat kedua
Merupakan organisme pemakan produsen dan pemakan konsumen. Konsumen tingkat kedua biasa disebut  karnivora sekunder.
-          Konsumen tingkat ketiga
Konumen tingkat ketiga disebut karnivora atau sebagai predator karena organisme ini memakan mangsanya dengan cara berburu, menangkap, membunuh, dan memakannya seperti harimau memburu dan menangkap rusa kemudian menerkam dan memakannya.
3.       Pengurai(perombak)dan detritivor
Jika suatu ketika anda menemukan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan keadaannya masih utuh, pakah setelah selang beberapa hari atau beberapa minggu bahkan sampai beberapa tahun keadaannya masih utuh atau tinggal sebagian bahkan sudah hilang sama sekali ? tidak demikian bukan ?
                Setelah beberapa waktu, tumbuhan atau hewan yang mati akan hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan akhirnya akan hilang. Hal itu dapat terjadi karena adanya kegiatan organisme pengurai (perombak). Organisme pengurai mengeluarkan enzim selulosa, tumbuhan, atau hewan menjadi lunak kemudian dirobak atau terurai menjadi bagian kecil-kecil lalu diserapnya. Terdapat sisa-sisa bahan fragmen(remukan atau hancuran kecil-kecil lembut)yang disebut detritus, kemudian ada organism yang masuk menembus kedalam tubuh tumbuhan atau hewan itu kemudian mencerna tau memakan detritus, organisme tersebut disebut detritivor. Contohnya belatung, rayap, cacing dan lain-lain.









D.      KEDINAMISAN EKOSISTEM

1.       Aliran energy dalam ekosistem
1.png

a.       Matahari sebagai sumber energy
Matahari mengeluarkan energy panas dan cahaya. Dengan energy cahaya itu, bumi menjadi terang dan hangat karena panasnya.
Sinar matahari merupakan foton(energy sinar)yang dipancarkan kejagad raya dalam bentu gelombang elektromagnetik, tetapi hanya sebagian kecil saja yang sampai dipermukaan bumi, yaitu sekitar 10,5 × 106 kj m2 th-1. Dari jumlah pancaran  energy sinar matahari itu, sekitar 5 × 106 kj m2 th-1 atau sekitar 45% sekitar 40% dipantulkan lagi keluar angkasa oleh atmosfer bumi, dan hanya sekitar 15% saja yang diserap untuk pemanasan atmosfer bumi,terutama pada lapisan ozon dan kelembapan udara, sekitar 15% dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy bagi komponen ekosistem dipermukaan bumi. Dengan demikian, keberadaan setiap ekosistem dipermukaan bumi diikat oleh aliran atau arus energy yang berasal dari sinar matahari yang bersifat satu arah.

b.       Aliran energy
Pada proses fotosintesis, bentuk energy diubah dari energy cahaya menjadi energy kimia dan berpindah ke konsumen I, II, III, yang berakhir pada proses penguraian. Didalam proses penguraian, energy ini dilepaskan dalam bentuk panas, kemudian tersebar ke lingkungan dan tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dalam hal ini terjadi jalur makan dan dimakan, yaitu proses produsen yang dimakan oleh konsumen I, selanjutnya konsumen I dimakan oleh konsumen II, konsumen II dimakan oleh konsumen III. Peristiwa ini disebut sebagai rantai makanan.
1.       Rantai makanan
Energy dalam bentuk makanan akan berpindah dari organisme tingkat tinggi ke organisme lain yang tingkatannya lebih rendah melalui rentetan organisme memakan organisme sebelumnya dan sebagai penyedia bahan makanan bagi organisme berikutnya yang disebut rantai makanan, pada umumnya rantai makanan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a.       Rantai makanan rerumputan
Pada tipe ini, mata rantai makanannya berawal dari tumbuhan, maka tingkat trofi I diduduki oleh tumbuhan hijau (produsen), tingkat trofi II diduduki oleh herbivore (konsumen 1), tingkat trofi III diduduki oleh karnivora (konsumen 2), dan seterusnya. Seperti terlihat berikut ini.



 













b.       Rantai makanan detritus
Mata rantai makanan pada tipe ini berawal dari organisme perombak. Detritus merupakan hancuran (fragmen)dari bahan-bahan sudah terurai yang dikonsumsi hewan-hewan kecil seperti rayap, cacing tanah, teripang, dan sebagainya.


 






c.       Rantai makanan parasit
Pada tipe rantai makanan parasit, terdapat organisme lebih kecil yang memangsa organisme lebih besar.


 





2.       Jaring-jaring makanan
jaring2-makanan.jpgDari uraian komponen biotic diatas, pada tiap-tiap tingkatan konsumen tampak seolah-olah setiap organism hanya memakan atau dimakan oleh satu macam organism yang lain, tetapi kenyataannya didalam ekosisteme keadaannya lebih kompleks. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena tiap-tiap organisme dapat memakan dala satu tingkatan konsumen lain didalam ekosistem yang dikenal dengan rantai makanan dan antara rantai-rantai makanan itu saling berhubungan satu dengan lainnya yang dikenal dengan jaring jaring makanan.







Rangkaian peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem tidak sesederhana rantai makanan. Karena konsumen tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan, sebaliknya satu jenis makanan dapat dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen.
3.       Piramida ekologi
Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi. Ada beberapa tingkatan trofi pda rantai makanan sebagai berikut.
a.       Tingkat taraf trofi 1       :organisme dari golongan produsen(produsen primer)
b.       Tingkat taraf trofi 2       :organisme dari golongan herbivore(konsumen primer)
c.       Tingkat taraf trofi 3       :organisme dari golongan karnivora(konsumen sekunder)
d.       Tingkat taraf trofi 4       :organisme dari golongan karnivora(konsumen predator)


piramida makanan.jpg
 









Didalam rantai makanan tersebut, tidak seluruh energy dapat dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke organisme yang lainnya, karena dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian energy yang terlepas dan tidak dapat dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energy sinar matahari yang jatuh dipermukaan bumi melalui fotosintesis yang diubah menjadi zat organic.
 Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain(konsumen primer), maka hanya 10% energy yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organism itu unruk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer. Dengan demikian, energy yang tersedia untuk tingkat trofi pada rantai makanan seperti berikut : semakin tinggi tingkat trofi, semakin sedikit sehingga membentuk sebuah piramida yang disebut piramida ekologi. Selama keadaan produsen dan konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam ekosistem akan terpelihara.

Ada 3 macam piramida ekologi, diantaranya :
a.       Piramida jumlah
Piramida jumlah merupakan jumlah organisme yang berada didalam suatu daerah tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi. Untuk menggambarkan piramida jumlah dinyatakan dalam bentuk segi empat yang luasnya menggambarkan atau sebanding dengan jumlah organisme dalam areal tertentu.


Piramidajumlah.jpg
 







Pada piramida jumlah, golongan organisme yang berada pada tingkatan lebih tinggi memiliki jumlah organisme lebih banyak dari tingkatan organism di bawahnya.
b.       Piramida berat(biomassa)
Piramida berat merupakan taksiran berat organisme yang mewakili setiap taraf trofi dengan cara tiap-tiap individu ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam suatu ekosistem. Misalnya, biomassa tumbuhan diukur berat akar, batang, dan daun yang menempati areal tertentu. Piramida biomassa dibuat berdasarkan berat total populasinya pada suatu waktu.


b.png
 







Satuan yang dipakai adalah berat total organisme dalam satuan berat (gr/kg) per satuan luas tertentu (m2 atau hektar)yang biasanya diukur dalam bentuk kering.
Untuk mengukur biomassa seluruhnya, dilakukan teknik sampling(cuplikan)guna memperkirakan seluruhnya.
c.       Piramida energy
Piramida energy dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Piramida ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat memperhitungkan kecepatan produksi, berat dua spesies yang sama tidak harus memiliki energy  yang sama, dapat digunakan untuk membandingkan berbagai ekosistem, adanya masukan energy matahari yang ditambahkan.


piramida energi.png
 








Piramida energy ini menggambarkan banyaknya energy yang tersimpan dalam 6 tahun yang digunakan senyawa organic sebagai bahan makanan. Satuan energinya dinyatakan dalam kalori per m2 per satuan waktu (kal/m2/th).

2.       Daur materi
                Daur materi merupakan suatu siklus, artinya jika suatu organisme mati, tidak berarti aliran materinya terhenti. Aliran itu melibatkan unsure senyawa kimia yang mengalami perpindahan lewat organism(biotic)dan beredar kembali ke lingkungan fisik(abiotik)yang disebut daur biogeokimia.
Daur biogeokimia dalam ekosistem meliputi unsure-unsur berikut.
a.       Daur karbon(C)
Sumber karbon bagi kebutuhan makhluk hidup terdapat dalam bentuk karbon dioksida(CO2)yang berasal dari atmosfer maupun yang terlarut didalam air.karbon dibutuhkan tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis untuk pembentukan karbohidrat, protein, dan lemak.

b.       Daur oksigen(O2)
Oksigen dalam keadaan bebas terdapat diatmosfer dan didalam air. Oksigen tersebut diambil atau digunakan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia untuk pernapasan. Oksigen yang diambil itu kemudian diganti oleh tumbuhan hijau yang melepas oksigen ke atmosfer pada saat berlangsungnya proses fotosintesis.
c.       Daur nitrogen(N)
Tumbuhan hanya dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit dan senyawa nitrat, sedangkan hewan dan manusia memnfaatkan nitrogen dalam bentuk protein. Nitrogen relative sangat jarang ditemukan dalam bentuk senyawa karena lambat atau susah bereaksi dengan unsure lain,maka satu-satunya cara organisme memperoleh nitrogen melalui fiksasi.
                Fiksasi nitrogen merupakan proses pemisahan dua atom nitrogen kemudian digabung. Fiksasi ini terjadi melalui kerja enzim nitrogenase dengan menggunakan energy dari metabolism organisme, sedangkan proses fiksasi enzim dilakukan oleh industry kimia seperti pembuatan pupuk urea, NPK, dan ammonium nitrat.
Proses nitrifikasi oleh bakteri dapat dituliskan sebagai berikut.
1.       Fiksasi nitrogen udara
2.       Fiksasi nitrogen oleh mikroorganisme
3.       Nitrifikasi
4.       Denitrifikasi
d.       Daur air(H2O)
Jika hujan turun, tidak semua air hujan itu dimanfaatkan oleh makhluk hidup karena sebagian airnya menguap dengan cepat ke atmosfer an hanya sebagian yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia kemudian dilepaskan ke atmosfer melalui pernapasan, keringat, dan urin. Selebihnya, air meresap ke bawah menuju lapisan air didalam tanah mengalir ke sungai, dan pada akhirnya menuju ke laut lalu meluap ke atmosfer.
Perputaran air dari atmosfer berupa air hujan turun ke bumi kemudian kembali lagi ke atmosfer merupakan daur air.
e.       Daur sulfur(Belerang)
Belerang dapat dijumpai didaerah pegunungan, belerng ini dimanfaatkan untuk obat penyakit kulit. Belerang ini terkandung di dalam tanah yang terdapat dibeberapa gunung berapi. Selain berasal dari dalam tanah, gas ini bersal pula dari sisa pembakaran minyak bumi dan batu bara dalam bentuk SO2.
f.        Daur fosfor
Didalam fosfor terdapat dalam dua bentuk senyawa, yaitu senyawa organic dan senyawa fosfat anorganik. Fosfat organic dari hewan dan tumbuhan yang mati akan diuraikan oleh bakteri dan decomposer menjadi fosfat anorganik, sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat pada batu dan karang fosil. Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis membentuk fosfat anorganik yang terlarut didalam air tanah dan laut.Fosfat anorganik kemudian akan diserap lagi oleh akar tumbuhan dan siklus ini akan berlangsung terus menerus.

3.       produktivitas dalam ekosistem
                Produktivitas dalam ekosistem merupakan hasil keseluruhan system dalam bentuk bioenergi per satuan waktu dalam ekosistem. Produktivitas merupakan indicator untuk mengukur total aliran energy melalui semua tingkat taraf trofi sehingga jumlah kehidupan yang didukung oleh aliran energy dalam suatu ekosistem dapat dihitung sebagai berikut.



Folded Corner: 1. Produktivitas primer bersuh (PPB) = laju pertumbuhan membuat energy kimia (PPK) – laju pertumbuhan menggunakan energy kimia
2. Makanan dikonsumsi  =  tumbuhan   +   respirasi   +  egesta   +  ekskreta
 






E.      TIPE-TIPE EKOSISTEM

1.       EKOSISTEM BAHARI/LAUT
Ekosistem bahari/laut terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
a.       Ekosistem perairan dalam
Komunitas yang ada pada ekosistem ini adalah konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya matahari tidak dapat ditembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan vector yang telah mati. Jadi didalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan.
                Jika diamati hewan-hewan yang hidup diperairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari bawah ke atas.
b.       Ekosistem pantai pasir dangkal
Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak disepanjang pantai pada saat air pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya  didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan. Jenis ekosistem pantai pasir dangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut.

1.       Ekosistem terumbu karang

Ekosistem ini dapat kita jumpai di perairan jernih. Terumbu karang terbentuk sebagai hasil dari kegiatan berbagai hewan laut seperti kerang, siput, cacing, coelenterate dan alga kapur. Syarat hidup binatang kerang, yaitu airnya jernih, arus gelombang kecil, dan lautnya dangkal. Ekosistem ini dapat kita temukan di pantai sebelah barat Sumatra, pantai selatan jawa dan lain-lain.

2.       Ekosistem pantai batu

Jenis ekosistem ini terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit yang besar yang terbentuk dari proses konglomerasi antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah liat dan kapur. Ekosistem tersebut biasanya didominasi vegetasi jenis Sargassum atau Eucheuma,       dapat dijumpai diwilayah pesisir berbukit yang berdinding batu mulai dari sepanjang pantai barat Sumatra, pantai selatan jawa, bali dan lain-lain.

3.       Ekosistem pantai lumpur

Ekosistem pantai lumpur terbentuk dari pertemuan antara endapan lumpur sungai dengan laut yang berada di muara sungai dan sekitarnya. Komunitas tumbuhannya adalah Tricemia, Skeratia, dan Enhalus acoroides. Ekoistem ini biasanya ditemukan di pantai-pantai pada pulau cukup besar yang memiliki sungai-sungai seperti di pulau Kalimantan, irian jaya, Sumatra, dan jawa.

2.       EKOSISTEM DARAT ALAMI
Ekosistem jenis ini terbentuk dari tiga vegetasi utama, yaitu vegetasi pamah, vegetasi pegunungan, dan vegetasi monsoon.

a.       Vegetasi pamah/dataran rendah
Vegetasi pamah merupakan vegetasi dataran rendah bagian terbesar hutan yang mencakup kawasan paling luas di Indonesia.
 Vegetasi ini meliputi jenis-jenis berikut.
1.       Hutan bakau
Jumlah jenis hutan bakau sekitar 95 jenis tumbuhan, penyebaran berbagai jenis bakau terletak mulai dari laut kea rah daratan membentuk jalur berbeda-beda.
a.       Jalur pedada(soneratis sp.), jalur ini selalu terendam air asin setiap terjadi pasang yang tinggi karena menjadi perintis endapan lumpur pada batas air surut dengan jenis tumbuhan meliputi soneratia spp dan avicenia spp.
b.       Jalur bakau (rhizophora sp),merupakan hutan bakau yang memiliki perkaran khas(akar napas).
c.       Jalur  tancang(bruguiera sp), jalur ini berada paling dekat dengan daratan sehingga hanya dapat dicapai air pasang surut yang luar biasa tinggi seperti pada saat air pasang bulan purnama atau gerhana bulan.
d.       Jalur nipah, jalur ini terdapat kea rah daratan, didaerah ini cukup kering. Pada  lautan bakau dilingkari oleh lautan nipah(nypa fruticans).
2.       Hutan rawa air tawar
Hutan rawa air tawar berada dalam kawasan yang luas, terletak di belakang hutan bakau. Berbagai jenis hutan rawa terdapat di delta, umumnya mempunyai pohon-pohondengan ketinggian yang sama, sekitar 30 m  memiliki kanopi lebat.
3.       Hutan tepi sungai
Hutan tepi sungai terdapat disepanjang tepi sungai besar yang merupakan habitat transisi dengan hutan rawa air tawar. Vegetasinya terdiri atas tumbuhan rawa musiman yang berbeda. Lapisan tanahnya dalam, subur, dan gembur.
4.       Hutan rawa gambut
Hutan rawa gambut terbentuk dari timbunan gambut yang sangat tebal, berkisar antara 0,5-20 m. permukaan gambut terbentang luas berbentuk cekung yang tidak terkena genangan air sehingga bersifat asam dengan PH<4 dan kadungan haranya rendah.
5.       Hutan sagu
Hutan sagu berkembang baik di daerah dengan aliran air tawarnya yang teratur. Di bawah hutan sagu tidak terdapat tumbuhan lain dan lainnya terdiri atas lapisan serasah daun bergambut.

b.       Vegetasi pegunungan
Vegetasi pegunungan terletak di ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut dengan vegetasi yang beraneka ragam seperti hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi lereng terbuka berbatu, vegetasi alpin dan danau.

Ø  Vegetasi hutan pegunungan
Jenis hutan pegunungan ada dua, yaitu :
·         Hutan pegunungan bawah, yaitu  berada pada ketinggian berkisar 1000-1500 m dpl. Semakin ke atas vegetasinya semakin rendah, jika tumbuh semakin tinggi maka diameternya semakin kecil.
·         Hutan pegunungan atas,yaitu barada pada ketinggian berkisar 1500-3300 m dpl. Hutannya lebat dengan ketinggian pohonnya mencapai 25 m, variasi vegetasinya lebih sedikit dibandingkan dengan hutan pegunungan di bawahnya.
Ø  Vegetasi padang rumput
Padang rumput terletak pada ketinggian berkisar antara 2500-4100 m dpl yang berada di pegunungan irian jaya dan kamabu. Jenis vegetasinya meliputi padang rumput dengan paku pohon, padang rumput semak tepi hutan, dan lain-lain.
Ø  Vegetasi danau
Danau umumnya berada di pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1500 m dpl. Vegetasi danau mempunyaidaerah yang kaya mineral hasil perairan meliputi daerah perairan terbuka sampai perairan tertutup.

c.       Vegetasi monsoon
Vegetasi monsoon berada di daerah beriklim kering musiman dengan kelembapan udara lebih dari 33% dan curah hujan sekitar 1500 mm/th.
Jenis vegetasinya seperti berikut.
·         Padang rumput
Padang rumput ini menempati kawasan yang sangat luas dan biasanya berkesinambungan dengan savanna. Vegetasinya terdiri atas komunitas campuran berbagai rumput, terna, dan perdu.
·         Savanna
Savanna terdiri atas padang rumput dengan pohon terpencar jarang sampai lebat.
·         Hutan monsoon
Hutan monsoon berada pada ketinggian berkisar 0-800 m dpl, vegetasinya terdiri atas  pohon-pohon setinggi sekitar 25 m dan memiliki batang yang kurus dan bercabang rendah. Terdapat di jawa timur, NTT, Sulawesi selatan dan tenggara.

3.       EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem suksesi buatan merupakan ekosistem yang dengan sengaja dibuat sesuai kebutuhan manusia seperti pmbuatan danau/waduk, hutan tanaman, agroekosistem dan sebagainya.
a.       Bendungan waduk
Adakah waduk didaerah tempat tinggal anda? Tujuan dibangunnya waduk,yaitu sebagi tempat penampungan air untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu waduk merupakan ekosistem baru dengan substrat dasar biasanya berasal dari kebun atau sawah maupun hutan dengan sifat geologi yang berbeda-beda.
b.       Hutan tanaman
Hutan tanaman merupakan vegetasi yang terdiriatas tanaman budidaya bernilai tinggi yang dengan sengaja ditanam pada kawasan tertentu. Biasanya jenis tanaman yang dibudidayakan bernilai tinggi,seperti tanaman jati, mahoni, pinus, dammar rasamala, ampupu, manglit, dan puspa.
c.       Agroekosistem
Agroekosistem merupakan ekosistem yang dengan sengaja dibuat untuk keperluan pertanian. Keanekaragaman ekosistem ini dipengaruhi oleh factor jenis tanah, topografi, iklim, dan budaya. Agroekosistem dikembangkan di Indonesia pada saat ini antara lain :
1.       Sawah irigasi
2.       Sawah tadah hujan
3.       Sawah surjan
4.       Sawah rawa
5.       Sawah pasang surut
6.       Tambak
7.       Kolam
8.       Kebun
9.       Pekarangan
10.   Perkebunan
11.   Ladang
 

baik guys itulah contoh makalah lingkungan hidup yang bisa saya share, tinggalkan koment kalian yah

Komentar

almawaddah city mengatakan…
Subhanallah.
Trus berkarya de...
I miss you...

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Pegawai Menurut Para Ahli

Diagram Pohon Keputusan

Makalah kebijakan pembangunan ekonomi masa orde baru